Cara Cek Kondisi Fisik Kamera Ketika Membeli Kamera Bekas

Muhammad Farih Fanani
5 min readAug 29, 2021

--

Sumber: Pixabay

Membeli kamera bekas merupakan alternatif ketika Anda ingin memiliki sebuah kamera dengan budget yang terbatas. Akan tetapi, membeli kamera bekas bukanlah perkara mudah. Tidak semua kamera yang dijual dengan kondisi bekas, masih layak untuk digunakan.

Apabila Anda salah memilih dan miss dalam melakukan pengecekan. Maka bukannya kebahagiaan (karena beli kamera) yang Anda dapatkan, justru sebaliknya, Anda hanya akan merasakan kekesalan dalam hati yang tak kunjung selesai.

Maka dari itu, dalam artikel kedua di series tentang kamera ini, saya akan sedikit memberikan bekal pengetahuan tentang tata cara mengecek kondisi kamera bekas yang ingin Anda beli, dari luar maupun dalam.

Di sini saya hanya akan memberikan informasi sesuai dengan apa yang saya alami saja. Bkan berdasarkan riset dan kajian yang ndakik-ndakik. Tapi sebelum itu, bagi Anda yang belum membaca artikel di part sebelumnya, silahkan klik link berikut ini Kiat-kiat Beli Kamera Bekas

#1 Cek Bagian Luar Kamera dan Lensa

Body ini merupakan kesan pertama yang harus Anda perhatikan. Ketika melihat sebuah kamera bekas, perihal body ini perlu Anda cermati. Pilihlah kamera dengan kondisi body yang masih doff. Body doff mencerminkan kamera yang masih bagus dari segi luarnya. Sebaliknya, ketika body kamera sudah berwarna gloosy, maka saran saya, urungkan niat utuk beli kamera tersebut. Itu mengindikasikan bahwa kamera yang ingin Anda beli merupakan kamera capek. Sudah dipakai terlalu sering dan bisa jadi mengalami ketidaknormalan di bagian dalamnya.

Selain body yang doff, perhatikan juga apakah ada retakan atau apapun. Anda jangan sampai buru-buru menyalakan kameranya. Cek dulu satu persatu apa yang ada di luar. Pekalah dengan apapun yang ada di luar. Di beberapa jenis kamera, biasanya rentan terjadi kerusakan pada karet-karet. Kamera Canon biasanya sangat rentan dengan karet USB yang copot. Ini masih bisa dimaklumi jika kondisi yang lainnya masih tidak begitu menganggu. Setelah itu cek karet grip bagian pegangan. Kamera yang terlalu sering dipakai biasanya karet gripnya sudah melar dan tidak rapat lagi. Bidiklah vierfinder, pastikan ketika Anda membidik terlihat terang dan tidak ada kotoran yang mengganggu.

Kita beralih ke body lensa. Yang perlu diperhatikan dari body lensa adalah karet yang dipakai buat ngezoom, apakah masih rapat. Ini penting, karena karet yang tidak rapat akan menyulitkan kita saat menggunakan lensa tersebut. selain itu, jika lensa yang dibeli adalah lensa kit, atau zoom, pastikan putaran telenya berjalan dengan mulus, tidak terlalu seret dan berat.

Jika semuanya lancar, silahkan untuk lanjut ke langkah berikutnya.

#2. Cek Sensor kamera dan Optik Lensa

Ini merupakan langkah yang sangat krusial, karena melibatkan hal yang paling sensitif dari sebuah kamera dan lensa.

Copotlah lensa dari body kameranya, tapi sebelum mepelas, pastikan Anda berada di tempat yang bersih dan tidak berdebu. Jika tidak, ditakutkan debu-debu dari luar akan masuk ke dalam sensor dan justu akan menimbulkan kerusakan pada hasil jepretan Anda.

Setelah lensa terlepas dari body, lihatlah bagian dalam sensor kamera, sensor biasanya terletak di tengah. Jika Anda sedang mengecek kamera mirorrless tidak perlu bersusah payah, sensor bisa dilihat dengan mata secara langsung ketika lensa dilepas. Namun kamera DSLR terdapat sebuah cermin yang menghalangi sensor. Anda bisa membuka cemin tersebut lebih dulu untuk melihat sensornya. Silahkan otak-atik bagian cleaning sensor manual, di bagian pengaturan kameranya.

Pastikan sensor bersih, tidak berdebu dan tidak berjamur. Pastikan kalau sensornya juga terlihat tidak bekas dibersihkan. Ini bertujuan supaya gambar yang dihasilkan tidak terganggu dengan adanya debu-debu dan jamur yang menempel pada sensor kamera. Ini yang paling penting. PASTIKAN TIDAK ADA JAMUR SAMA SEKALI DI SENSOR. Kalau debu, biasanya masih sedikit bisa dimaklumi, bisa dihilangkan dengan swab ccd atau disemprot dengan brush di cleaning kit kamera. Tapi kalau jamur, pastikan jangan sampai ada. Jika sensor yang Anda cek terdapat jamur, sekecil apapun jamurnya, mending urungkan niat untuk beli kemera itu.

Setelah itu, Anda bisa beralih ke lensa. Pastikan lensa zoomnya lancar. Lihat bagian dalam lensanya, apakah optiknya berdebu atau tidak. Jika ada debu, pastikan debu mikro dan bukan seonggok pasir yang menempel. Selain itu, peka lah pada jamur. Jamur pada lensa juga perlu Anda pertimbangkan. Meskipun jamur tipis biasanya tidak pengaruh ke hasil, tapi jamur yang menyebar akan sangat mengganggu hasil.

Jika sensor dan body kamera yang Anda cek masih terdappat debu dan jamur, pertimbangkan untuk menawar dan jika tidak bisa, urungkan saja niat untuk beli kamera itu. Simpel.

#3. Nyalakan Kamera dan Cek Semua Menu dan Tombol

Setelah bagian luar sudah Anda cek. Saatnya mengecek bagian dalam kamera. Silahkan nyalakan kamera, dan pakailah untuk menjepret. Lihat hasilnya baik-baik. Pastikan semuanya aman. Lakukan penjepretan ke langit atau awan dengan cahaya matahari yang cerah. Ke pohon, atau ke manapun, asalkan cerah. Bila perlu bawalah sebuah kertas hvs dan jepretlah. Setelah itu, cek semua tombol, pastikan semua tombol berfungsi dengan baik. Jangan sampai ada tombol yang tidak berfungsi.

Cek semua mode yang ada dalam kamera, apakah mode-mode tersebut berjalan normal. Terutama mode auto dan manual. Dalam mode manual, cek shutter speednya. Jepretlah dengan menggunakan shutter speed rendah, sampai yang paling tinggi. Pastikan semuanya normal. Selain itu juga cek aperturenya, biasanya dilambangkan dengan huruf F, lakukan penjepretan dengan f paling besar hingga f kecil. Pastikan semuanya lancar.

Tidak berhenti di situ. Flash internal juga perlu Anda perhatikan. Lakukan penjepretan dengan menggunakan flash. Pastikan flashnya nyala terang dan tidak redup.

Terakhir, cek autofokus pada kamera. Kamera DSLR biasnya memiliki tombol autofokus yang berada di lensa. Lakukan penjepretan dengan menggunakan autofokus. Lihatlah bagaimana autofokusnya bekerja, perhatian baik-baik, pastikan autofokusnya bekerja dengan normal. Selain itu juga, cek manual fokusnya, karena ini juga tidak kalah penting.

Oh iya, jangan lupa juga perhatikan baterainya. Pastikan baterai tidak kembung. Cek dengan teliti. Apakah ada kejanggalan pada baterai. Tanyalah ke penjual apakah baterainya normal. Pastikan kalau tidak drop. Jika nanti sewaktu pulang ternyata drop, mintalah ganti baterai, jangan ragu. Ini lah pentingnya meminta garansi ke penjual seperti yang sudah saya jelaskan di artikel pertama.

#4. Cek Kelengkapan

Terakhir, selain body dan lensa, biasanya yang perlu Anda perhatikan adalah printilan-printilan lain selain body dan lensa. Printilan yang saya maksud adalah strap atau tali, tutup body dan lensa, caharger, box kamera, dan lain sebagainya.

Pastikan strap yang Anda dapatkan original. Apalagi charger, jangan sampai Anda menggunakan charger yang tidak original. Pastikan semuanya original dan tidak rusak. Mintalah ke penjual untuk mencoba mengecharge baterai kamera Anda dengan menggunakan charger yang akan Anda beli. Jika semuanya sudah, lakukan sekali lagi penawaran. Jika masih tidak boleh, keputusan ada di tangan Anda.

Demikian langkah-langkah yang harus Anda lakukan ketika membeli sebuah kamera bekas. Langkah-langkah di atas penting untuk Anda lakukan supaya tidak rugi ketika membeli kamera bekas. Oh iya, mindset yang harus Anda tanamkan ketika membeli kamera bekas adalah memikirkan bahwa bagaimana jika kamera ini saya jual lagi, apakah ada orang yang ingin membeli dengan harga yang sedikit lebih mahal. Jika di otak Anda sudah mengatakan tidak, maka jangan beli! Jika iya, silahkan beli.

--

--

Muhammad Farih Fanani
Muhammad Farih Fanani

Written by Muhammad Farih Fanani

Jurnalis Merdeka.com, bisa ditemui di Instagram @farihfanani

No responses yet