Kiat-kiat Beli Kamera Bekas Supaya Tidak Salah Pilih

Muhammad Farih Fanani
6 min readAug 29, 2021

--

Beli kamera baru memang langkah yang paling aman dan menyenangkan. Namun, kalau budget tidak memadai, beli kamera bekas adalah solusi yang aduhai. Saya akan memberikan beberapa panduan, pertimbangan, dan informasi seputar beli membeli sebuah kamera bekas supaya tidak salah pilih.

Sumber: Pixabay

Tulisan ini sangat penting. Selain karena bermuatan informasi yang sangat berguna, juga bermuatan sambatan yang saya rasakan sendiri selama satu tahun terakhir ini tentang berburu sebuah kamera idaman yang sulitnya minta ampun.

Beli kamera baru memang langkah yang paling aman dan menyenangkan. Namun, kalau budget tidak memadai, beli kamera bekas adalah solusi yang aduhai. Akan tetapi, membeli kamera bekas tidaklah semudah itu. Kamera bukan baju, sepatu, atau lemari yang bagus tidaknya bisa tedeteksi hanya dengan melihat dan mengamati. Kamera adalah barang elektronik yang sangat unik.

Maka dari itu, perlu kejelian dan ketelitian yang lebih tinggi untuk mencari, memeriksa, dan mendapatkan kamera bekas yang sesuai dengan harapan. Jangan sampai setelah susah-susah menabung mengumpulkan uang untuk beli kamera, malah justru mengalami kerugian yang luar biasa karena kondisi kamera yang sangat tidak memadai.

Saya akan memberikan beberapa panduan, pertimbangan, dan informasi seputar beli membeli sebuah kamera bekas.

#1. Pertimbangkan Jenis Kameranya

Kamera itu ada buuuanyak sekali tipenya. Ada yang profesional, semi profesional, dan entry level. Semua memiliki penggunanya masing-masing. Jika Anda sedang mencari kamera profesional yang bekas, Anda lumayan beruntung. Biasanya, kamera-kamera profesional dimiliki oleh orang-orang yang memang gemar motret. Mereka mencari mata pencaharian di fotografi. Apa hubungannya?

Nah, ini. Orang-orang seperti itu akan menyimpan kameranya dengan baik. Hal ini karena, menyimpan kamera itu bukan perkara yang mudah. Ada tata cara penyimpanan dan perawatan yang biasanya tidak akan dilakukan oleh orang-orang yang hanya foto-foto pakai kamera dan tidak peduli dengan kondisi kameranya.

Kamera itu sangat sensitif. Di dalam body ada salah satu benda bernama sensor. Inilah yang paling rawan dan seringkal tidak diperhatikan secara jeli oleh pemilik kamera. Sensor adalah penangkap gambar. Jadi kalau sensor itu kotor, maka gambar yang dihasilkan oleh kamera itu akan terlihat jelek dan bernoda.

Belum lagi kalau berjamur. Persoalan jamur ini akan saya bahas di poin 4.

Jadi mempertimbangkan jenis kamera juga sangat penting. Ini bertujuan untuk menebak-nebak siapa pemilik kamera sebelumnya.

Pertimbangan kedua adalah tentang tahun dibuatnya kamera tersebut. Sebagaimana kendaraan, kamera juga memiliki tahun pembuatan. Kamera Canon 550D misalnya, dia dibuat pada tahun 2010. Canon 200D dibuat pada tahun 2017, dan seterusnya. Nah, dengan mengetahui jenis kamera apa yang Anda ingin cari, Anda harus juga mempertimbangkan tahun berapa kamera itu dibuat.

Ini akan sangat mempengaruhi performa dan kondisi kamera yang Anda beli. Semakin muda kamera yang akan Anda incar, maka kemungkinan normalnya sangat tinggi. Sebaliknya, semakin tua kamera yang Anda incar, kemungkinan cacatnya akan sangat tinggi.

#2. Teliti Dengan Baik Penjual Kameranya

Setelah menentukan jenis kamera apa yang akan Anda beli, maka tentukan Anda ingin beli kamera bekas itu di mana. Offline atau online. Kalau online, di mana? Marketplace e commerce atau grup jual beli Facebook, OLX? Tentukan dan pertimbangkan di mana Anda akan membeli kamera tersebut.

Jika memutuskan untuk membeli di grup jual beli Facebook atau OLX, yang mana transaksi bisa dilakukan dengan cara COD. Anda perlu memperhatian dengan sangat sangat sangat teliti ketika sedang mengecek kondisi kameranya. Jangan sampai kayak saya, dua kali membeli kamera COD, dua kali hati saya hancur berkeping-keping setelah sampai rumah dan kembali memeriksa kamera yang baru saja saya beli.

Jangan hanya tergiur dengan harga yang murah. Kamera yang bagus, tidak akan dibiarkan oleh pedagangnya terjual dengan harga murah. Kalaupun pingin murah, carilah harga yang tidak jauh dari harga pasaran. Karena jika harga yang ditawarkan terlalu jauh dari harga pasaran, kita tidak pernah tau bagaimana kondisi yang sebenarnya kamera tersebut.

Oh iya, satu lagi. Untuk melakukan transaksi COD dengan orang lain untuk memeriksa kondisi kamera, jangan lakukan pada waktu sore apalagi malam hari. Lakukan pada siang hari. Ini wajib! Karena kondisi kamera baik fisik luar atau dalam kameranya, akan bisa terlihat jelas ketika berada di bawah sinar matahari yang terang, terutama jamur.

Jika Anda memutuskan untuk membeli kamera di marketplace e commerce seperti Shoope atau Tokopedia, pastikan penjual yang kalian targetkan itu telah menjual kamera dengan jumlah yang banyak. Ya setidaknya lebih dari lima. Karena tanpa pembeli yang membeli terlebih dahulu di penjual tersebut, Anda tidak akan bisa benar-benar mengetahui kondisi kamera yang ingin Anda beli.

Anda wajib melihat riview yang dilakukan oleh orang lain. Biasanya, di riview tersebut pembeli akan mengirimkan foto asli kamera yang mereka dapatkan dari penjual. Nah, dari foto itu, teliti dengan baik. Apa saja yang mesti dipertimbangkan.

Sisi positif dari membeli kamera lewat e commerce adalah penjual yang tidak hanya asal menjual, tapi juga mencari reputasi. Penjual di e commerce akan jauh lebih profesional ketimbang penjual kamera bekas yang menjual secara COD. Ini karena di e commerce pembeli bisa memberikan rating kepada penjual. Rating yang jelek akan membuat nama penjual jelek, dan itu akan tidak baik. Jadi, biasanya penjual akan berusaha untuk memberikan pelayanan yang maksimal.

Namun, jika ingin lebih aman, belilah di toko kamera yang menjual kamera bekas di dekat rumah Anda. Anda bisa tanya-tanya sepuasnya di sana.

#3. Cek Kondisi Fisiknya

Untuk poin ini, saya tidak akan menjabarkan secara detil tentang bagaimana mengecek kamera bekas. Pembahasan ini terlalu panjang, dan saya akan bikinkan satu artikel tersendiri yang membahas mengenai mengecek kondisi fisik kamera bekas.

Kamera, terutama DSLR secara umum memiliki tekstur fisik berwarna hitam doff. Kecuali beberapa kamera yang memang dibuat dengan warna agak gloosy, seperti Sony Alpha yang series APS-C. Tapi sebagian besar kamera dibuat dengan body yang ngedoff. Nah, sebelum membeli kamera, ada baiknya cari sebuah kamera yang masih memiliki wrna body yang doff.

Ini adalah indikator awal untuk menilai apakah sebuah kamera itu bagus atau tidak. Kamera yang sering dipakai pasti menyisakan bekas. Warna yang gloosy dan biasanya, bagian bawah kamera yang terdapat sisa pemakaian tripod. Lakukan pemeriksaan dengan baik kondisi kamera yang ingin Anda beli.

Selain kamera, hal yang tidak kalah penting adalah lensa. Lensa itu elemen penting dalam sebuah kamera. Lensa yang baik akan memberikan gambar yang baik, pun sebaliknya.

Salah satu masalah lensa yang paling umum adalah jamur dan debu mikro. Sebagian orang terbiasa dengan menganggap bahwa jamur adalah hal yang wajar. Tapi kita harus jeli, jamur apa yang bisa dianggap wajar, dan jamur seperti apa yang seharusnya dihindari. Tidak semua jamur di optik lensa bisa kita maklumi.

#4. Cek Bagian Dalam Kamera

Nah, ini juga poin yang perlu penjelasan panjang, yang akan saya bahas tersendiri dalam sebuah artikel di lain kesempatan.

Saya sudah singgung di atas bahwa jamur adalah musuh para pembeli kamera bekas. Di body kamera, jamur biasanya berada di viewfinder (jendela untukk mengintip) dan pada sensor. Memang, kita tidak bisa melindungi viewfinder dengan sempurna. Jendela bidik itu biasanya memang agak sedikit kotor. Biasanya berisi debu mikro. Kalau debu masih bisa dimaklumi.

Yang tidak bisa dimaklumi adalah jamur. Viewfinder yang berjamur itu biasanya terletak di beberapa tempat. Untuk jelasnya, silahkan buka YouTube Indra Prihantoro yang membahas tentang jenis-jenis jamur dalam kamera.

Nah, yang lebih tidak bisa dimaklumi lagi dari sebuah jamur adalah jamur yang berada di dalam sensor. Jamur di sensor itu sangat berbahaya. Bisa mengganggu hasil dari gambar yang kita ambil. Jamur ini bisa terletak di depan sensor atau di belakang. Kalau di depan biasanya masih bisa kita bersihkan. Tapi kalau di belakang, tidak bisa dibersihkan. Bisa, tapi harus membongkar kameranya. Yang mana ini akan butuh biaya yang lebih besar.

Saran saya, jangan pernah ambil kamera yang berjamur di sensornya. Baik di depan maupun belakang sensor. Sensor adalah benda yang sensitif, kesentuh jari saja, akan merusak gambar yang dihasilkan, apalagi jamur.

#5 Mintalah Garansi Ke Penjual

Ini yang terakhir. Setelah Anda memutuskan untuk membeli sebuah kamera, jangan lupa tanyakan garansi. Entah penjual perorangan atau toko. Garansi ini bertujuan supaya jika dalam pengecekan Anda ada yang tidak benar, maka Anda bisa menuntut ganti atau perbaikan dari sang penjual kamera tersebut.

Garansi yang normal biasanya satu minggu. Pakailah kamera yang baru saja Anda beli selama satu minggu, jika ada yang tidak beres, segera laporkan ke penjual. Jangan pernah ragu-ragu untuk bertanya.

Kamera itu kan tidak murah, ya. Jadi, eman kalau kita tidak hati-hati dalam membeli.

Mungkin cukup artikel sata kali ini. Lain waktu akan saya buatkan artikel tentang cara mengecek kondisi fisik kamera dengan baik dan teliti, supaya tidak salah pilih dalam membeli kamera bekas.

Cukup, terimakasih telah membaca, semoga bermanfaat.

Tabik.

--

--

Muhammad Farih Fanani
Muhammad Farih Fanani

Written by Muhammad Farih Fanani

Jurnalis Merdeka.com, bisa ditemui di Instagram @farihfanani

No responses yet